LAILATUL QODAR

Saudara seimanku yang senantiasa dinaungi rahmat oleh Allah SWT.

Bisakah kita sejenak membayangkan bahwa diri kita beribadah selama 5 jam tanpa henti? Mengangkat tangan berdo’a kepadaNya.

Bisakah diri kita yang lemah ini sholat sunnah selama 8 jam tanpa jeda? Tanpa minum, tanpa istirahat sedetikpun.

Atau bahkan mengaji saja, mengaji sambil duduk bersandar selama 24 jam. Mampukah diri kita yang rapuh ini melaksanakannya?

Sulit, bukan? Badan pasti terasa pegal-pegal, kaku, haus, lapar dan sebagainya.

Tapi ada 1 cara instan bagi kita semua untuk meraihnya, beribadah kepadaNya tanpa henti, tanpa jeda, pahala berlipat-lipat ganda.

Bagaimana cara meraihnya?

 

Rasulullah menjelaskan kepada kita tentang hebatnya sebuah malam, dimana ketika kita beribadah di malam tersebut, 1 pahalanya setara dengan pahala beribadah selama 1000 tahun tanpa jeda, tanpa henti.

1000 tahun sama dengan 83 tahun 4 bulan. Bayangkan saja, tanyakan kepada diri kita masing-masing, mampukah kita hidup selama itu dan beribadah tanpa henti? Tanpa melaksanakan kegiatan kita sebagai manusia biasa? Mungkin mustahil.

Namun dengan mendapatkan kemuliaan lailatul qadar, Allah akan mengganjar diri kita dengan pahal berlipat-lipat. Masyaallah.

 

Lalu kapan kita bisa menyambut malam itu? Kapan kita bisa mendapatkan kemuliaannya?

Dikutip dari sebuah hadist yang mengatakan bahwa:

Dari Aisyah RA, beliau berkata:

 

“Rasulullah SAW beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, dan beliau (Rasulullah SAW) bersabda; ‘Carilah malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Bulan Ramadhan.”

 

(Hadits Muttafaq ‘alaih dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi)

 

Hal tersebut menunjukkan kepada kita semua bahwa malam lailatul qadar begitu terjaga kerahasiaannya, begitu didamba kemuliaannya bagi seluruh umat islam.

Sehingga yang bisa kita lakukan adalah memperketat kegiatan beribadah kita selama 10 hari terakhir di bulan ramadlan.

 

Adapun do’a yang bisa kita panjatkan semasa menanti malam lailatul qadar. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,

 

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, do’a apa yang bagus dibaca?”

 

Rasul menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya, Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai orang yang minta maaf. Karenanya ampunilah aku.

 

Do’a tersebut memang singkat, mudah diingat, namun sarat makna. Para ulama meyakini, doa yang diucapkan Rasulullah itu mengandung ketundukan hamba pada Allah. Selain itu, wujud pernyataan sebagai hamba yang tidak luput dari dosa.

 

 

Dengan rahmatNya, dengan izinNya semoga kita ditakdirkan mendapatkan malam yang bahkan nabi-pun begitu mendambanya.

 

Wallaahu a’lam bisshowab.

 

By : Nur Lailatul Fitriyah

Sumber:

 https://m.detik.com/news/infografis/d-5014593/carilah-malam-lailatul-qadar-di-sepuluh-malam-terakhir-bulan-ramadhan

 https://pengusahamuslim.com/1260-nasehat-ramadhan-dulang-pahala-lailatul-qadar.html

 https://www.wartabromo.com/2020/05/15/ini-doa-malam-lailatul-qadar-sesuai-anjuran-rasulullah/

Tinggalkan Balasan